Hari ini
adalah pembacaan putusan pengadilan atas gugatan cerai dari suaminya. 6 tahun
saja “umur” mereka, tak bisa diperbaiki lagi dan memang sang suami tak mau lagi
memperbaikinya. Dampak buruk yang dibawa istri keduanya itu telah membuatnya lupa
akan anak, lupa akan harta, lupa bagaimana bertetangga, lupa bagaimana
bersaudara, lupa bagaimana berbicara dan lupa bagaimana hidup.
Sang istri
begitu ingin mempertahankan “mereka”, sekeras-kerasnya. Tapi tidak begini dalam
berusaha me-mereka-kan mereka saat bersama. Penyesalan, hanya itu yang bisa ia
ucapkan dalam sela-sela janjinya. Bahkan jika aku menjadi suami itu, aku tak
merelakan suara itu untuk kudengar.
Terlalu obsesi
untuk memiliki lelaki itu beserta segala hartanya dengan cara yang dibenci
tuhannya, tuhanku dan tuhan kita semua hingga menutup segala indera suami atas
masukan orang atas istrinya, atas apa yang terjadi didalamnya.
Lelaki itu tak
mau lagi kegelapan, buta bersama wanita itu, “ Ibu Ilmu Hitam “ bagi
lima anaknya.